T E V A Z U

A journal of life and modest style.






Musim semi telah tiba. Banyak bunga-bunga cantik mulai tumbuh di sepanjang jalan. Mataharipun sudah tak malu lagi untuk bersinar lama di atas sana. Cuaca yang cerah seperti ini membuat semangat dalam diri bertambah. Tidak ada lagi langit gelap seperti dalam musim gugur sampai musim dingin lalu. Ah, rasanya ingin terus keluar rumah menikmati cuaca dan udara yang segar ini.

Cuaca di Hannover sebenarnya belum sepenuhnya hangat. Minggu lalu tiba-tiba salju (dengan tetap ada matahari), tapi hari ini dan minggu-minggu berikutnya diperkirakan akan cerah terus, in syaa Allah. Senang rasanya, suasana musim panas sudah mulai terasa. Itu berarti, tidak ada lagi jaket tebal dan badan bisa saja mulai berkeringat karna akan mulai banyak aktivitas di luar ruangan.

Bagi saya yang belum diijinkan dokter untuk melakukan olahraga cardio, keringat tetap bisa keluar ketika sedang mengejar bus, tram atau naik tangga dalam satu bangunan. Dan bagi saya, keringat itu membuat badan lebih segar dalam bergerak. Seperti yang kita tahu, keringat bisa memperlancar sirkulasi darah, menurunkan stress, membuang racun dari dalam tubuh, membakar kalori, dan membuat kulit lebih sehat.

Tetapi, bagi sebagian orang mungkin tidak begitu suka dengan keringat karena bisa menimbulkan mikroorganisme berbahaya seperti jamur yang bisa membuat kulit gatal-gatal dan kemerahan. Dan yang paling sering terjadi di negara tropis maupun negara lain di musim panas, adalah keringat bisa meninggalkan bercak kekuningan pada pakaian di beberapa area tertentu, juga meninggalkan bau yang kurang sedap.

Seperti yang saya alami sekarang. Saya sudah mulai terganggu dengan bau keringat orang-orang sekitar ketika naik trasnportasi umum. Dengan begitu, saya juga jadi lebih aware akan kondisi badan saya sendiri. Dari mulai mandi secara rutin, memakai lotion yang teksturnya light, sampai pemilihan body scent yang wanginya tidak terlalu strong seperti Vitalis Body Scent - Bless.



Saya pilih Vitalis dengan varian Bless karena tertarik dengan wewangian bunga-bunga yang ada di dalamnya, seperti jasmine, dewberry, apple, freesia dan gourmand. Hasil campuran bunga-bunga tersebut menciptakan harum yang manis sekali dan juga segar.

Satu tips dari saya, pakai body scent atau parfum sebelum pakai baju agar wanginya tahan lama dan tidak merusak pakaian, kerudung maupun perhiasan yang kita pakai. Cukup semprotkan pada bagian-bagian tertentu seperti, leher, pergelangan tangan, maupun pergelangan kaki. Jadi, #memesonaitu adalah membuat diri sendiri nyaman terlebih dahulu, lalu orang di sekliling kita pun bisa merasakan kenyamanan seperti yang kita rasakan.

Kalau kalian, lebih suka varian bunga Vitalis yang mana ? Ikuti flower test disini yuk untuk tahu yang mana pilihan varian yang cocok dengan kepribadianmu! Ssssttt, siapa tahu kamu bisa menangkan 1 buah iPhone 6S atau 5 voucher Sodexo serta berbagai hampers lainnya lho!

Good luck!


adalah ketika kita bisa memetakan visi hidup kita sendiri. Bisa sebagai perempuan yang bekerja atau tidak bekerja, bisa sebagai perempuan yang sudah menjadi ibu ataupun belum menjadi ibu. Menurut saya itu penting, karena hal itu menjadi dasar untuk menentukan misi apa yang akan kita pilih dan jalankan untuk mencapainya.




Saya selalu terpesona setiap kali melihat perempuan yang hidupnya terencana dengan baik. Dilihat dari cara berpikir, berpakaian, beragama dan bersosial semua dilakukan dengan baik dan benar. Atau dengan istilah lain yang sering kita dengar, adanya keseimbangan antara habluminallah dan habluminannaas.

Konsisten dalam perencanaan hidup memang bukan hal yang mudah. Tetapi akan jauh lebih sulit apabila kita tidak tahu kita harus apa dan bagaimana dalam hidup ini. Memetakan rencana hidup juga bukan berarti kita dituntut untuk selalu mengikuti pola hidup orang lain yang sama. Itulah mengapa, kita harus membuat pola sendiri sesuai pemikiran dan kepribadian kita masing-masing.

Di umur yang sebentar lagi memasuki kepala tiga, membuat saya dan suami wajib menyisihkan waktu untuk membicarakan tentang rencana keluarga kami. Mulai dari tempat tinggal sekarang, tempat tinggal saat masa pensiun nanti tiba, pendidikan akademik dan non akademik untuk buah hati kami kelak, bahkan sampai peningkatan kualitas diri sebagai makhluk beragama juga bersosial. Semua sering kami bicarakan dengan suasana santai, tanpa ambisi yang berlebihan. Dengan cara inilah, paling tidak kami jadi bisa tahu tugas masing-masing dari kami harus bagaimana untuk mewujudkan tujuan keluarga  kecil kami.

Peta hidup ini bisa juga menjadi rem atau pengingat kita disaat kita sedang diuji. Tidak bisa dipungkiri, bahwa dalam hidup akan selalu ada ujiannya. Entah bersifat kesenangan, atau kesulitan. Jadi karena kita sudah tahu ujungnya akan seperti apa, in syaa Allah kita bisa lebih mudah menerima dan menjalankan ujian-ujian yang akan datang.

Ada contoh menarik lain. Saya mempunyai teman (seumuran), yang selama hidupnya dan sampai detik ini, dia tidak tahu tujuan hidupnya apa. Bahkan saat masalah besar melanda, dia juga tidak tahu apa masalahnya dan kenapa masalah-masalah tersebut bisa terjadi. Jadi otomatis dia pun tidak tahu harus menjalani  hidup seperti apa dan bagaimana. Katanya “gue mah let it flow aja”. Beruntung, dia dikelilingi oleh keluarga serta teman-teman yang baik, yang selalu ada dan menolongnya  saat dia bingung menghadapi ujian hidup. Meskipun seringkali, nasihat itu tidak digubrisnya. Ya seperti yang saya katakan, dia kan tidak tau apa masalahnya, jadi dia juga tidak tahu harus cari solusi yang bagaimana. Ada tidak di lingkungan kalian, orang-orang yang seperti ini ?

Tapi kembali lagi, bagaimana punya hidup yang tidak bertujuan ? Seperti travelling, bagaimana kita bisa memutuskan akan naik kendaraan apa ke negara tujuan kita, kalau negara tujuannya saja kita tidak tahu ?

Jadi #memesonaitu bukanlah semata-mata tentang fisik yang sempurna, harta yang berlimpah, seberapa tinggi akademik yang sudah kita raih, seberapa besar omset perusahaan yang sudah kita hasilkan, seberapa banyak branded stuff yang sudah kita miliki, seberapa sering kita travelling, seberapa banyak orang yang kenal kita, dan lain sebagainya.






Seperti yang saya jelaskan di awal paragraf, #memesonaitu disaat kita sebagai wanita tau tujuan akhir hidup kita, tau kapasitas diri sendiri akan tujuan tersebut, berani memilah mana yang baik dilakukan dalam kehidupan beragama dan bersosial, dan istiqomah dalam menjalani segala ikhtiar untuk mencapai tujuan tersebut sesuai porsinya, tanpa ambisi yang berlebihan & tanpa ekspektasi yang terlalu tinggi.

Kalau menurut kamu, apa arti #memesonaitu ?

Yuk ikutan blog competition “Memesona Itu“ dengan cara, daftar di http://www.pancarkanpesona.com/memesonaitu?utm_source=blog%20puteri lalu submit blog link dan post cerita kalian sebelum 10 April 2017. Akan ada hadiah 2 kamera mirrorless untuk 2 orang, dan 5 voucher MAP sebesar  IDR 1.000.000 serta 20 hampers menarik.

Klik disini untuk informasi lebih lanjut.
Assalamu'alaikum!

Sebelum pindah ke Hannover, banyak hal yang dipersiapkan. Mulai dari barang apa saja yang paling perlu dibawa, sampai research untuk produk perawatan wajah sekaligus badan apa yang perlu diganti.

Kalau wajah, aman karna banyak sekali referensi dari blogwalking dan dari website-website khusus ulasan produk kecantikan. Hanya saja, saya agak kesulitan mencari produk apa yang pas untuk kulit badan. Karena punya pengalaman ketika di Maroko, kulit kaki saya pernah lecet dan luka, jadi saya agak was-was dengan pergantian air dan udara nanti di Hannover.

Nah, semenjak sampai di sini. Saya akhirnya keliling kota untuk cari langsung produk yang pas untuk kulit badan saya. Pertama ke toko Rituals, lalu selanjutnya ke L'Occitane. Saya sudah beli beberapa produk dari dua brand ini tapi belum saya coba semua, jadi belum bisa di-review. Nah, kali ini saya akan bahas brand ketiga yang saya temukan, yaitu Wellness & Beauty.

Saya menemukan Wellness & Beauty di Rossman (drugstore). Pertama saya liat kemasannya dulu. Lucu! Biasa yaa perempuan. Asal lucu pasti bisa jadi alasan untuk beli barang. Padahal definisi lucu yang perempuan maksud kadang ga sama dengan apa yang laki-laki pikir. Hehe.


Exfoliate! Itu yang saya inginkan sekarang. Yaa, sejak diopname 3 minggu dan pemulihan satu bulan sampai seluruh jahitan kering, pasti badan saya penuh dengan kulit mati karna hanya bisa waslap. Dan akhirnya saya bisa exfoliate kulit badan saya dengan Körperpeeling ini. Ini semacam lulur scrub dengan almond dan ekstrak bambus. Sama dengan cara pemakaian lulur yang lain, saya hanya gosokkan saja sampai si kulit mati terangkat semua. Setelah seluruh bagian selesai, lanjut dengan Milchbad. Ini semacam mandi susu yang kandungannya terdapat shea butter, susu almond dan vitamin E. Jadi, setelah exfoliate, pasti kulit jadi lebih kering. Maka itu dibutuhkanlah Milchbad ini untuk melembabkan kembali kulit kita.

Saya baru pakai dua kali produk Wellness & Beauty ini. But I'm impress! Nggak terlalu mahal tapi bagus sekali hasilnya. Kulit mati terlihat jelas, seperti hasil scrubbing di salon. Kulit saya yang selama sakit keriput (karena kering dan belum boleh mandi), akhirnya bisa kembali elastisitasnya. Pun dengan kekusamannya yang sedikit demi sedikit pudar dan terlihat lebih cerah. Alhamdulillah.

Oiya, ini untuk teman-teman yang ada di Indonesia. Kalau mau coba atau mau beli produk-produk Eropa, bisa liat Instagram @schatzi_id yaa. Teman saya Rizka buka PO dan akan pulang ke Indonesia sebentar lagi. Jadi bisa titip lewat Schatzi ID. In syaa Allah amanah. :)

Kalau ada teman-teman yang tinggal di Eropa, boleh dong share produk badan kalian apa saja dan bagaimana. Saya akan dengan senang hati baca review kalian! :)

Assalamu'alaikum!

Alhamdulillah senang bisa kembali menulis di blog sendiri setelah diopname di Jakarta lama, lalu persiapan pindah ke Jerman dan sampai Jerman juga masih harus diopname.

Kali ini saya belum mau cerita tentang apa yang saya alami beberapa bulan ini. Tapi saya mau berbagi tentang masker wajah yang lamaaa sekali saya tidak gunakan.

Yep, saya belum pernah memang share tentang masker apa saja sih yang saya gunakan selama ini. Sejujurnya saya ini pecinta masker, mulai dari clay mask, mud mask sampai sheet mask.

Intermezzo sedikit, sejak saya sakit dari Ramadhan lalu sampai sekarang, intensitas saya membersihkan wajah bahkan melakukan rutinitas skincare pada biasanya, bisa dihitung jari. Karena untuk angkat badan saja rasanya berat, apalagi merawat muka. Selama diopname, pasca laparoscopy dan laparotomy disini pun hanya diperbolehkan waslap badan. Dengan keadaan seperti itu, membuat kulit wajah saya sangat kusam dan kulit mati menumpuk.

Nah, kalau di Jakarta, saya bisa langsung pergi ke klinik kecantikan untuk membersihkan wajah, tapi lain dengan disini. Jadi andalan saya ya masker wajah untuk exfoliate dan mengecilkan pori-pori.

Say hello to my new holy grail face mask from Origins!
Beberapa merk clay mask sudah pernah saya coba. Tapi yang ampuh dan terlihat nyata perubahan di wajah, so far hanya Origins. Kandungan active charcoal-nya membuat sedikit rasa tingling ketika diaplikasikan ke wajah. Tapi rasa itu hanya sebentar sebelum seluruh maskernya kering. Beberapa teman ada yang memakainya sebagai overnight mask, tapi saya hanya berani pakai 20-30 menit, karena kulit saya agak sensitif dan tipis.

Dengan kondisi berbulan-bulan tanpa perawatan wajah, saya fokus untuk exfoliate kulit saya dalam seminggu 3x. Artinya, dalam waktu pemakaian masker Origins ini, setelah saya bilas, saya lanjutkan dengan exfoliate toner. Begitu terus sampai benar2 terlihat si kulit mati terangkat, dan pori-pori mengecil.

Kekurangan dari masker ini adalah baunya (ya, khas bau charcoal sih) dan ketika membilasnya (langsung kotor hitam-hitam). Tapi dua kekurangan ini bisa ditutupi dengan kelebihan-kelebihan yang saya jelaskan diatas.

Masker ini sayangnya juga belum ada di Indonesia. Dan nggak semua online shop menjualnya. Beruntung sejak saya pindah ke Jerman, alhamdulillah jadi mudah untuk beli produk Origins.

Nah, kalau teman-teman merasakan problem yang sama dengan saya, tertarik dan mau beli produk Origins, bisa titip teman saya di Instagram @schatzi_id atau @xu.me_ dan nanti dikirim ke Indonesia. Jadi boleh dicek langsung ke sini ya!

Assalamu'alaikum,

Ketika semua orang membicarakan Pixi Glow Tonic, justru saya mau bahas Pixi Glow Mist. This is not a sponsored post ya. Jadi murni pengalaman sendiri. Eh, kalopun ada post berbayar, in syaa Allah juga nggak pernah menulis yang tidak dialami sendiri sih, alhamdulillah. :p

Saya beli mist ini kalau tidak salah di TWL Cosmetics. Kenapa tidak tertarik untuk membeli tonicnya ? Karena saya tipe yang kurang begitu suka membeli barang yang over-rated. Adakah yang seperti saya ? Kalau ada, ngacung di kolom komen ya.

Face mist yang biasa saya pakai adalah Avene. Mist terbaik untuk hydrates menurut saya. Kemudian tertarik dengan Pixi Glow Mist karna melihat kandungan yang terdapat di dalamnya, yaitu Argan Oil. Dimana saya penasaran sekali dengan oil yang satu ini. Saya sudah mencoba coconut oil dan maracuja oil. Dan sampai saat ini, maracuja is still the best beauty oil I think. But maybe next time I would love to try a 100% Argan Oil from Josie Maran.

Jadi dalam face mist ini tidak hanya mengandung argan oil, tetapi 12 minyak natural lainnya, propolis, aloe vera dan extract buah-buahan. Berarti seharusnya face mist ini sangat baik untuk kulit kita.

Kalau menurut petunjuk pemakaian, face mist bisa digunakan kapan saja. Misal, setelah makeup pakai ini, bisa membuat efek dewy finish pada wajah kita. Lalu, kapanpun kita ingin wajah kita segar, tinggal kita semprotkan beberapa ke bagian wajah dan leher.

Pertama coba, saya pakai ini setelah saya makeup. Dan ya, memang tampak hasil dewy finish, tapi saya tidak sarankan untuk pakai ini setelah makeup. Karena kandungan natural oils dan formulanya yang sticky, membuat makeup tampak tidak menempel dan malah jadi berminyak. Jadi, Avene masih menjadi face mist favorit saya untuk hydrates wajah setelah makeup.

Setelah pengalaman tersebut, saya pakai face mist ini hanya ketika tidak makeup dan di rumah seharian. Karna kita jadi tidak perlu pakai pelembab. Tinggal semprotkan Pixi Glow Mist, wajah kita sudah ternutrisi dan terjaga. Dan hasilnya benar-benar dewy, and I love it!

Kalau ada teman-teman yang punya pengalaman berbeda dengan Pixi Glow Mist, yuk sharing di kolom komen! ;)

Assalamu'alaikum!

Kali ini saya mau berbagi rasa penasaran saya tentang satu produk perawatan rambut, yaitu Kaminomoto.

Apa sih Kaminomoto ? Kok susah banget sih nyebutinnya ? Memang produk dari mana sih ?

Jadi, sebelum saya menemukan produk ini, sempat terpikir oleh saya bahwa sebagai wanita yang memakai hijab, pakai shampoo anti hair loss saja nggak cukup. Menurut saya, harus ada pelindung setelah membersihkan rambut dengan shampoo & conditioner. Ya, harus ada yang melindungi kulit kepala saya. Bahkan kalau bisa hair growth jauh lebih baik. Wajah kita saja pakai toner setelah cuci muka, masa sih kita nggak mau perlakukan hal yang sama ke kulit kepala kita ? Apalagi yang rambutnya tiap hari selalu diikat dan dihijabi kan.

Nah, pas kebetulan beberapa minggu lalu saya ke mini market, nggak sengaja deh lihat produk ini. Pikir saya, "Bagus nggak ya ? Kemasannya bagus dan dari Jepang pula, harusnya bagus sih."
Jadilah saya pulang dulu untuk cari tau apakah produk ini bagus, aman, ataukah ada produk lain yang sama bagusnya atau malah jauh lebih bagus.

Setelah research tentang produk ini, saya tidak menemukan produk dari brand lain yang serupa. Maka saya putuskan untuk membelinya dan cari di online store saja. Tentu di online store yang banyak jual produk dari Jepang/Korea ya. Pilihanpun jatuh ke Nihon Mart. Alhamdulillah, harganya bahkan lebih murah dari yang saya liat di mini market tempo hari. *teteup*

Pertama kali saya baca kandungan utama beserta fungsi-fungsinya bikin saya makin yakin kalau produk ini bagus. Saya nggak akan sebutin satu-satu karna banyak, jadi silahkan googling ya! :p

Akhirnya setelah pakai selama seminggu, efeknya sudah mulai terlihat alhamdulillah. Kulit kepala jadi lebih segar, di bagian rambut yang selalu diikatpun sudah lebih kuat dari biasanya, dan terasa rambut baru helai demi helai mulai tumbuh. Oiya, wanginya pun nggak terlalu menyengat bahkan cepat hilang begitu kering. Jadi nggak akan ada bau-bau tak sedap macam bau jamu atau rempah-rempah gitu.

Sebenarnya penasaran juga sama shampoo Kaminomoto. Katanya sih kalau dipakai satu paket, bisa jauh lebih bagus hasilnya. Tapi karna stok shampoo (dari brand lain) masih banyak, jadi diputuskan mencobanya lain waktu saja lah. Ingat ibu-ibu, jangan impulsif! :p

Kalau ada dari teman-teman yang tau produk perawatan rambut yang lebih bagus selain ini, boleh di-share di kolom komen ya! :)
Assalamu'alaikum everyone!

Have you ever bought jewelry online ? Or do you prefer going to offline store to make you feel secure about the originality of it ? It's okay if the answer is yes, because hey we're the same! And it's normal.

A simple one always be the chosen. A lovely and oh so delicate ring!
But living in a busy city like Jakarta makes me tired to go to one place to another place. The traffic was so bad and I just can't tolerate it anymore. Alhamdulillah, technology just helps. We can see how many e-commerce now ease our live. We don't need to face the traffic to get what we want. Even we don't need to go to jewelry offline store to get some of them.

A romantic scene to impress the guests.
Can you imagine that we could buy jewelry online in this "criminal" era ? The question is, is it safe ? Or am I insecure ? Now the answer is, I'm not insecure. Why not ? 'Cause I finally found the first and most trusted jewelry e-commerce in Indonesia named ORORI. Just choose which one I like the most, use e-banking for the payment and just sit back & relax while waiting for my purchases. It is so much easier than having to go shopping to jewelry store. Like seriously. Even I can design my own jewelry. If you're curious about it, just visit the website and see how trusted they are. They provide certificate to proof that every product we bought is original. And they just don't sell the fake one. That's the most important thing I guess if we want to invest our jewelry.

A month ago ORORI just held Orori Blogger's Day arranged by Uttara Communication at The Hermitage Hotel, Menteng - Jakarta. They invited me and other bloggers to see the beauty of their collections. And they just asked me, Sonia Eryka and Elizabeth Rahajeng to share our shopping experience at ORORI.

Yes, indeed.
Kamila for opening. 3 pretty violins with great voices as well! Oh, so talented!
The three spoke person of Orori.



The lovely IHB.

Always happy and feel blessed gather with smart people like the bloggers above. How they think, how they dress, how they talk and how they manage their times are like inspiration to me!

Thank you ORORI and Uttara Comm for bringing us here together. Well, see you at another event! :)


Black Abaya : SAÉ
Bag : Zara

Assalamu'alaikum everyone!

Adakah dari kalian yang bibirnya pecah-pecah karna tidak bisa lepas dari racun yang bernama matte lipstick ? Kalau ada, berarti senasib sama saya.

Kalau ada yang ingat, saya pernah ulas produk lokal untuk merawat bibir. Dan itu cocok di bibir saya. Tapi memang dasar hobinya suka mencoba, produk lokal tersebut sudah habis dan bertebaran racun-racun skincare di hidup saya, jadilah saya coba beli Nuxe rêve de miel.

Ini lip balm lumayan mahal. Tapi ya nggak mahal-mahal banget sih, harganya IDR 215.000, but it's worth every penny! Pernah coba dari Estee Lauder tapi nggak ngaruh di bibir saya.

Saya pakai ini ketika malam hari dan pagi harinya si kulit mati yang bandel ini terkelupas dengan sendirinya. Tapi kalau mau sehat bukan hanya pakai lip care ya. Menurut saya, air mineral juga sangat sangat membantu kelembaban kulit. Entah kulit badan, wajah maupun bibir.

Kalian punya brand lain yang lebih oke ? Boleh share di kolom comment ya!


Itulah pertanyaan pertama saya ketika saya datang ke store Glam Glow di salah satu Dept. Store di Jakarta. Sebenarnya saya suka sekali buat masker sendiri di rumah, tapi kok ya "racun" dimana-mana. Iya saya dikelilingi ibu ibu muda yang lagi gencar meracuni skincare dan makeup satu sama lain. Dan salah satu korbannya saya.

Singkat cerita saya nggak sengaja bisa mampir ke Glam Glow. Niatnya sih cuma mau ke Shu Uemura beli foundation. Eh ya kok SPG nya juga "racun". Akhirnya sebelum saya teracuni lebih jauh mengingat harga ukuran normalnya lumayan bikin sedih (Rp. 780.000,-), jadi saya putuskan untuk beli ukuran kecilnya saja yang sebenernya juga ga masuk akal (Rp. 250.000,- per 15 gram).


Sebenarnya ada 5 varian yang tersedia, seperti :

1. Supermud (white)
2. Powermud (green)
3. Youthmud (black)
4. Thirstymud (blue)
5. Brightmud (for eyes)

Nah, untuk apa dan bagaimana fungsi dari masing-masing varian tersebut, bisa coba dilihat disini.

Kulit saya termasuk dalam kategori kombinasi, normal kering dan berminyak di t-zone. Nah setelah SPG Glam Glow menjelaskan masing2 fungsinya, saya hanya tertarik dengan yang hijau dan putih. Ada apa dengan yang hitam, biru atau untuk mata ? Kalau untuk mata saya belum berpikir untuk memakaikan masker. Namun kalau yang biru, baunya sangat tidak enak. Apalagi dipakainya semalaman penuh (overnight mask), jadi kalau suami saya sedang pulang dia pasti tidak suka dengan baunya. Nah kalau yang hitam, kulit saya akan semakin kering pakai itu, plus tidak ada masalah berarti juga yang match dengan fungsi si hitam. Tapi kata SPG nya, yang hitam ini bagus sekali untuk kulit pria. Hmm, bisa jadi saya tertarik untuk masalah komedo suami saya.

Jadi dipilihlah si putih dan hijau. Saya coba aplikasikan di kedua tangan saya. Lalu tunggu sampai kering selama 10menit. Selama saya menunggu saya baca blog teman saya Nalia Rifika disini. Kalau dari blog tersebut sih menyarankan pakai si putih. Tapi setelah dibilas kok ya saya jatuh cinta dengan si hijau. Kulit terasa lebih moist dan lebih cerah. Kalau si putih jadi semakin kering tapi juga mencerahkan juga. Nggak kebayang deh kalau pakai yang hitam akan sekering apa. Tapi saya tetap memutuskan beli keduanya untuk membuktikan apakah yang saya pikirkan benar. Dan untuk mengurangi kekecewaan, saya putuskan beli travel size.

Sampai di rumah saya coba si hijau. Katanya sih masker ini paling bagus dipakai setelah membersihkan makeup, jadi bisa mengangkat kotoran makeup yang tersisa yang tidak bisa terangkat oleh milk cleanser atau toner. Dan setelah saya pakai, voilaaaa! Alhamdulillah makeup rasanya bersih dengan sempurna, kulit serasa lebih kenyal, dan cerah.

Dua hari setelahnya, saya coba si putih. Hasilnya kulit saya di beberapa spot jadi memerah kehitaman dan spot yang lain jadi semakin kering. Tapi efek mencerahkannya bagus sih. Hanya saja karna saya sedang tidak berjerawat jadinya belum merasakan dampak untuk jerawat yang katanya si putih ini jagoannya..


Setelah si masker ukuran kecil ini habis, sepertinya saya akan putuskan beli si hijau dalam ukuran normalnya dan membeli yang lain dalam ukuran kecil saja agar bisa dipakai dalam kondisi tertentu saja.

Kalau kamu, suka Glam Glow yang mana ? :)





Assalamu'alaikum Wr. Wb.

Ramadan sudah berakhir. Sedih rasanya berpisah dengan bulan ini. Sedih karena merasa ibadah belum optimal dan takut tidak bisa bertemu lagi dengan Ramadhan berikutnya. Semoga saya dan teman-teman masih diberikan umur dan rahmat-Nya untuk kembali bertemu dengan Ramadan di tahun-tahun selanjutnya. Aamiin.

Berbicara tentang sedih, saya jadi teringat akan kondisi rambut saya setelah berhijab belasan tahun ini. Dulu rambut saya lebat dan sehat sekali, tapi karena kelalaian saya dalam perawatan rambut, kesehatannya pun semakin memburuk. Pasti teman-teman yang sudah berhijab tau dong kalau masalah utama perempuan berhijab adalah kulit kepala menjadi gatal, ketombe dan yang paling menyedihkan adalah rambut rontok ?

Nah, saya sudah mengalami itu semua, bahkan rontok masih sampai sekarang. Rambut yang sehat dan tebal sudah bukan milik saya lagi. Itu karena saya selalu mengikat kencang rambut saya tiap memakai hijab. Dan pemakaiannya dalam jangka waktu yang cukup lama. Bisa seharian pakai, lalu dilepas ketika malam hari saja.

Bagi sebagian orang, memilih shampoo dan kondisioner yang tepat adalah hal mudah. Tapi tidak bagi kami yang berhijab. Dalam keadaan selalu ditutup dan diikat serta cuaca yang begitu panas itulah menjadi salah satu pemicu kerusakan rambut.

Ada merk shampoo yang katanya bagus sekali untuk mengatasi ketombe, tapi ketika saya pakai malah ketombean. Ada juga yang ahli dalam mengatasi kerontokan, malah menjadi rontok bahkan bercabang.

Nah, itulah yang membingungkan saya bahkan mungkin perempuan lain disana untuk memilih sebenarnya produk mana yang bagus dan tidak akan berkebalikan merusak rambut kita. Kita memang harus picky karena bagaimanapun juga rambut yang sehat memiliki kontribusi baik untuk mood kita dalam beraktivitas.




Setelah mencoba-coba merk shampoo dan kondisioner, akhirnya ada satu merk yang menarik hati saya untuk saya pakai. Karena iklannya yang terlihat natural, saya memutuskan untuk memakai produk tersebut.

Ya, itulah Dove Hair Therapy Damage Solution. Ada dua varian yang diberikan Dove untuk mengatasi masalah yang saya sebutkan tadi di atas. Yaitu, Total Hair Fall Treatment dan Dandruff Care.

Karena kerusakan yang sedang parah saya alami saat ini adalah kerontokan, maka saya coba dulu lebih dulu adalah Total Hair Fall Treatment. Kandungan dari rangkaian shampoo dan kondisionernya ini mengandung Trichazole yang membantu mengurangi kerontokan rambut dalam dua minggu. Saya sudah mencoba dan alhamdulillah memang nyata perlahan-lahan kerontokan semakin berkurang. Aromanya yang lembut dan tidak menyengat inipun menjadi salah satu alasan kenapa saya pilih Dove.

Untuk varian lain yaitu Dandruff Care, saya belum mencoba karena rambut saya sedang tidak mengalami ketombe. Tapi pasti akan jadi pilihan pertama saya ketika ketombe atau rasa gatal mulai muncul. Karena dalam Dandruff Care ini terdapat Zinc Pto dan Micro Moisture Serum yang dapat membantu mengurangi rasa gatal dan ketombe tanpa membuat rambut kita menjadi kering.

Kalau teman-teman, pilih yang mana ? :)

Sedikit tips dari saya ya. Selain menggunakan rangkaian treatment tersebut, ada baiknya kita juga mulai membiasakan memakai jepit rambut (bukan ikat rambut), memilih sisir yang bergigi renggang, serta tidak memakai hijab dalam keadaan rambut masih basah.

Dan untuk teman-teman yang belum berhijab karena takut rambut rontok, semoga cerita saya ini bisa menjadi pengingat bahwa bukan hijab yang membuat rambut kita rusak. Tapi kita lah yang lalai dalam merawat ciptaan-Nya. Jadi jangan jadikan kerusakan rambut menghalangi teman-teman untuk berijab ya! :)

Taqabalallahu minna wa minkum, shiyamana wa shiyamakum. Ja'alanallaahu minal aidin wal faidzin. Mohon maaf lahir dan batin. Selamat Hari Raya Idul Fitri 1636 H ya! :)

Wassalamu'alaikum Wr. Wb.

Assalamu'alaikum Wr. Wb

Whoaaa! Lama sekali saya tidak update blog. Well, I'm truly a part time blogger indeed. Belum bisa menetapkan jadwal untuk menulis dengan rutin karena satu dan lain hal. But now.. I just can't wait to share about Indonesia Hijab Fest 2015 to you all, my dearest readers.


  • 3 days before the day : "Bloggers and Designers Gathering"




Datang dari Jakarta bersama Kak Novie dan Kak Lulu untuk gathering ini begitu menyenangkan sekali. Entahlah, menurut saya bertemu teman-teman di satu lingkungan adalah hal yang positif. Seperti bisa recharge semangat untuk terus berkembang menjadi pribadi yang lebih produktif dan tentu saja lebih baik. Apalagi untuk saya sebagai orang baru di industri ini. Dan ini adalah pengalaman pameran pertama saya untuk SAE.

Gathering yang diadakan di Hotel Malaka Bandung ini bukan hanya untuk kumpul-kumpul tanpa "juntrungan" nya. Tapi kami dikumpulkan Teh Sheena selaku penyelenggara Indonesia Hijab Fest untuk saling bertukar pikiran tentang apa yang bisa ditambah atau diperbaiki untuk Indonesia Hijab Fest di tahun-tahun berikutnya.

Setelah mengungkapkan satu persatu opini kami, acara ini berakhir dengan sesi foto-foto (as always yaa, hehe) di booth yang telah disediakan panitia. Can you see how happy we are in all photos ? :) of course it's all because we are too excited about the event!



Sebelum kembali ke Jakarta, kuliner Cuanki dulu biar "resep". Hehe.


  • Day 1
This bird will deliver the scents of roses when you enter SAE booth.




There are Buku Untuk Semua, my another project with my old friends, for all Indonesian kids out there. I will tell you about the project soon, in shaa Allah.

Spotted Kak Ina Rovi in the booth. She loves the Button Pouch Dress in white.
From left to right : Romiy, Larasati Putri Thaib and Ina Rovi.

Elfira Loy, actress and TV-Host from Malaysia.

In between Shella Alaztha and Iymel.

In between Qonitah Al Jundiah and Dwi Handayani

Spotted Kak Sarah Vi in the booth. She loves the Basit Trench Coat in Black.

Gajah dan para liliput syariah. Hehehe.

His voice….. Masha Allah!


  •  Day 2
Outfit of Day 2, Noir Abaya by SAE in grey.


Visited by Lumina Models.



Some pearls by Ina Rovi in booth.



Visited by Abang Langston Hues.



Di hari itu, saya dan Teh Sara ( Zahratul Jannah ) diminta untuk mengisi talkshow tentang personal branding di sosial media. Topik yang selalu jadi bahasan nomor satu kalau diundang talkshow. Hehe.

Senang sekali disandingkan dengan Teh Sara. Wanita cantik nan hebat dengan dua anak yang juga ganteng-ganteng. Jadi saya bisa sekalian belajar bagaimana nanti ketika sudah menjadi ibu. :)



Visited by Nun Rizki. One of my best friend from Makassar. 

  • Day 3
The Designers of Monel, Maima, Gda's, Novierock, SAE, Rani Hatta, Nadjani and Legan.



Di hari ketiga, saya dan teman-teman dari brand lain diberikan kesempatan untuk menampilkan koleksi kami. Ini adalah fashion show pertama untuk SAE, alhamdulillah. Delapan brand menampilkan masing-masing lima koleksinya. Kami punya karakter masing-masing tentunya. Tapi kalau bisa ditarik benang merah, koleksi kami saat itu masuk dalam kategori daily-wear. So we decided to named our show "Daily Diversity". Tidak banyak yang mengabadikan moment ketika di stage. Tapi ini ada beberapa shoot asisten saya ketika di backstage.

You can see how close we are to each other. Tidak ada yang saling iri, tidak ada yang saling menjatuhkan, tidak ada yang merasa wah sendiri. Itu yang saya rasakan sebagai orang baru di dunia ini. Biasanya kan sebagai talent saga, bukan creative director atau designer. Hehe. So I'm proud to be their friends! I mean.. I really proud!

Queen (Teh Sheena's Daughter). My little supporter.






With my beautiful muse, Bella from Lumina.






Bella said "Kak Utie, itu ada yang mau ngasih bunga. Liat kesana dulu, jangan balik!". Haha.

Alhamdulillah. Show pertama pun lancar. Terima kasih Lumina. Terima kasih yang sudah datang untuk nonton kami.
  • Day 4
Two of my friends, Chai and her sister Mbak Chaca. Faaar away from Malang, dan langsung dipake coatnya. Hehe. Alhamdulillah. Maturunuwun reeeek! 





Di hari terakhir, tugas saya kali ini bukan hanya ikut membantu pegawai jaga booth, tetapi menunaikan tugas sebagai brand ambassador HijUp. Ya, hari itu HijUp kebagian menunjukan koleksi-koleksinya. Lalu memunculkan saya sebagai brand ambassador untuk keluar di akhir show. 

Kalau membandingkan dengan kemarin di hari ketiga, saya berjalan di catwalk sebagai creative director SAE, kali ini saya kembali menjadi talent. Hehe. Teman ada yang bilang, "Lo belajar jalan dulu sebagai designer. Jadi kalo kita kasih bunga jangan melengos. Haha". Ah…. rasanya memang lebih sulit berjalan sebagai designer. Karena memang yang ada di pikiran adalah "kira-kira tanggapan orang terhadap koleksi saya gimana ya ?", begitu. Kalau sebagai talent, tidak ada beban apapun selain jalan lurus ke depan, tidak boleh jatuh dan jaga pride. Saya bukan juga model catwalk sih, tapi bukan begitu bukan teman-teman model ? Hehehe.

Setelah HijUp fashion show, tidak lama dari itu, saya mengisi talkshownya. Mewakili HijUp sebagai brand ambassador, didampingi oleh Cynthia sebagai HijUp Model Look, saya harus menjelaskan apa itu HijUp, bagaimana HijUp berkontribusi dalam komunitas muslimah di Indonesia dan tentu saja bagaimana peran saya sebagai ambassador HijUp. Setelah asik ngobrol tentang HijUp, saya memberikan beberapa tutorial sebagai penutup.






Alhamdulillah.. Usai sudah saya menceritakan sedikit pengalaman saya di Indonesia Hijab Fest 2015. Saya ingin mengucapkan terima kasih kepada Teh Sheena yang telah mempercayai saya untuk mengisi beberapa rangkaian acara selama tiga hari. It was soooo fun! Yes, jaga booth itu capek yang menyenangkan. Hehe.

Semoga Hijab Fest selalu ada di tahun-tahun berikutnya. Semoga bukan hanya menjadi tempat berbelanja saja, tapi juga menjadi wadah untuk menambah ilmu bersama, khususnya kami para muslimah. Sekali lagi, terima kasih Teh Sheena, seluruh panitia, teman-teman designer dan tidak ketinggalan pentingnya, Widya dan Niken yang sudah membantu saya menjaga booth SAE.

In shaa Allah, sampai jumpa tahun depan, Hijab Fest!