T E V A Z U

A journal of life and modest style.

Dysmenorrhea.

By May 15, 2015


Assalamu'alaikum Wr. Wb.

Apa yang ada di dalam pikiran teman-teman kalau melihat foto hasil USG ? Biasanya pasti mengira itu hasil kehamilan kan ? Hehe. Tapi kali ini bukan. Ini bukan hasil kehamilan. Tapi nggak nolak juga kalau didoakan hamil. Hehe.

Saya termasuk perempuan yang kalau haid sakit di tiga hari pertama. Istilah kedokterannya adalah dysmenorrhea. Dulu sewaktu SMA kelas X, saya pernah pingsan di sekolah karena nyeri haid ini. Bahkan sampai habis satu tabung gas oksigen yang besar. Dan saya tidak pernah cerita ke orang tua saya, karena saya terbiasa diam kalau sakit. Entahlah, saya merasa saya nggak mau membebankan pikiran orang tua saya kalau saya sakit. Dan itu masih menjadi kebiasaan, bahkan terbawa ke suami setelah menikah.

Menikah jarak jauh dan membiarkan suami tidak tenang disana adalah hal yang saya hindari. Kadang, saya berpikir itu baik, kadang juga saya berpikir itu tidak baik untuk diri saya sendiri. Mungkin kebiasaan ini bisa berkurang kalau kami sudah tinggal satu atap.

Ya, sebenarnya postingan ini adalah untuk suami saya yang sedang panik memikirkan istrinya di Jakarta yang sakit beberapa hari ini. Jadi minggu lalu, di awal haid bulan ini, saya kesakitan sampai menangis. Saya tidak bisa menutupi itu dari suami karena kami sedang rutin-rutinnya berkomunikasi. Langsung suami saya khawatir disana dan memohon pada saya untuk segera periksakan keluhan ini ke obgyn. Saya pun langsung mencari info obgyn terbaik di Jakarta.

Sebagai intermezzo, dulu ketika masa kuliah saya pernah cek ke obgyn RSPAD Gatot Soebroto, sendirian. Saya diminta untuk cek urin dan USG. Saya pikir kenapa ini kok sampai diminta cek urin ? Ternyata susternya berpikir saya hamil. Hehe. Hasilnya apa ? Dokter bilang otot rahim saya kencang sekali. Tidak ada kista ataupun miom. Alhamdulillah.. Lalu saya tanya, apa solusinya ? Jawabannya, "menikah". Hmmm baiklah kalau gitu. Berarti saya akan merasa kesakitan lama karena saya belum mau menikah waktu itu.

Singkat cerita, kejadian itu berulang lagi kemarin. Ya, kemarin 14 Mei 2015 saya tumbang. Perut saya sakit sekali sampai entah saya pingsan atau ketiduran, dan baru sadar jam 3 pagi dini hari. Ibu saya ketuk-ketuk pintu kamar katanya, dan sempat berpikir kenapa kok tumben saya tidur dari sore nggak keluar kamar untuk makan malam.

Suami saya sudah panik kemarin. Karena kesakitan kali ini aneh. Kenapa aneh ? Karena kemarin sebenarnya hari pertama saya selesai dari haid. Jadi seharusnya tidak sakit karena tidak dalam masa menstruasi. Ditambah besok saya akan keluar kota beberapa hari. Wah, saya tau banget pasti suami saya ga tenang disana.

Tanpa pikir panjang - saya juga takut kenapa-kenapa - lalu saya bikin appointment dengan Dr. Handi Suryana, di RS. Royal Taruma Daan Mogot. Jauh sekali dari rumah saya, tapi saya bela-belain karena pernah baca di blog Alodita dan beberapa blog lain bahwa dokter ini sangat komunikatif. Alhamdulillah, dokternya ada jadwal hari Jum'at. Jadi saya tidak perlu menunggu lama sampai kembali ke Jakarta lagi.

Saya sengaja tidak bilang suami ke RS dengan alasan, nanti saja kalau sudah ada hasil pasti dari dokter. Jadi suami tidak khawatir disana. Sampai di RS rasanya….. Galau! Hehehe. Kalau dulu cek sendiri sebelum menikah biasa saja karena belum ada suami. Kalau sekarang, yaa rasanya sedih sudah ada suami tapi cek ke dokter kandungan tetap sendiri. Sementara pasien lain datang dengan pelukan suaminya yang nggak lepas-lepas. Ah.. Yasudah.. Resiko LDR kan yaah.. Positifnya saya jadi lebih mandiri dan nggak manja. :)

Ketika diperiksa, dokter sempet bilang "ini ada kista satu". Drop. Saya kaget bukan main, mau nangis tapi jadinya bengong. Lalu saya bilang, pelan-pelan saja diperiksa lagi. Lalu di zoom in dan alhamdulillah dokter bilang lagi "maaf-maaf ini otot kamu nih. Kencang sekali. Rahim kamu baik-baik saja. Kalau bukan genetik, solusinya kamu harus hamil." Komentar yang sama seperti dulu saya cek. Saya pun diberikan beberapa vitamin agar rahim saya tidak infeksi dan disarankan kembali ketika ingin memulai program hamil nanti. Kata dr. Handi, supaya rahimnya nanti semakin kuat.

Aaah alhamdulillah.. Bahagia itu sederhana sekali memang. Belum diberikan kehamilan oleh Allah, tapi diberikan kesehatan rahim. Meskipun sakitnya bukan main, saya tetap harus jaga rahim ini baik-baik.

Ketika perjalanan pulang, suami whatsapp "aku seneng kamu sounds better hari ini." :) Hehe, jadi nggak sabar pingin cepet pulang dan nulis blog ini biar suami tau kenapa istrinya membaik.

Well doc, I'll be back with my husband one day, in shaa Allah.

Und mein Mann, Mas Ezza. Aku baik-baik saja sayang. Semoga kamu nggak panik lagi yah. :)


You Might Also Like

10 comments

  1. Utieee sehat2 terus yaaa.. Semoga nanti pas ktemu Mas nya lgs hamil :D biar ga sakit2 lagi kalo haid..

    ReplyDelete
  2. Moga cepet dapet momongan ya mba utie...

    ReplyDelete
  3. Ini sama seperti kakak saya, namun bedanya kakak saya ada kista dan harus di operasi. Kasian banget :( Dan semoga utie cepet dapet momongan ya :)

    ReplyDelete
  4. Kak Utiieee aku bacanya rasanya terharu :')
    Semoga sehat selalu kak Utie ^^

    ReplyDelete
  5. Aduh sweet ya :))) semoga suaminya cepet balik ya kak hehe

    ReplyDelete
  6. get well soon Utie :)

    love to read your blog, jujur isi nya ga jaim hehehehhehe

    see you in Kediri insyaAllah yaa :)

    sari-layradiana

    ReplyDelete
  7. jadi inget kakakku yg LDRan juga sama suaminya. semoga cepet diberi momongan ya kak utieee

    ReplyDelete
  8. market cap. There is a critical factor that investors should be aware of regarding this growth. As correctly pointed out by New Street Research analyst and US consumers already shifted a significant chunk of their budget to luxury products. facebook market cap and apple market cap

    ReplyDelete
  9. virtual edge. 28 percent of the time that attendees spend exploring the platform before a virtual event is spent browsing exhibitors and 8 percent is spent looking at exhibitor products. company dinner invitation and work from home meeting planner

    ReplyDelete