#MEMESONA ITU ...
adalah
ketika kita bisa memetakan visi hidup kita sendiri. Bisa sebagai perempuan yang
bekerja atau tidak bekerja, bisa sebagai perempuan yang sudah menjadi ibu ataupun
belum menjadi ibu. Menurut saya itu penting, karena hal itu menjadi dasar untuk
menentukan misi apa yang akan kita pilih dan jalankan untuk mencapainya.
Saya
selalu terpesona setiap kali melihat perempuan yang hidupnya terencana dengan
baik. Dilihat dari cara berpikir, berpakaian, beragama dan bersosial semua
dilakukan dengan baik dan benar. Atau dengan istilah lain yang sering kita
dengar, adanya keseimbangan antara habluminallah dan habluminannaas.
Konsisten
dalam perencanaan hidup memang bukan hal yang mudah. Tetapi akan
jauh lebih sulit apabila kita tidak tahu kita harus apa dan bagaimana dalam
hidup ini. Memetakan rencana hidup juga bukan berarti kita dituntut untuk selalu
mengikuti pola hidup orang lain yang sama. Itulah mengapa, kita harus membuat
pola sendiri sesuai pemikiran dan kepribadian kita masing-masing.
Di umur yang sebentar lagi memasuki
kepala tiga, membuat saya dan suami wajib menyisihkan waktu untuk membicarakan
tentang rencana keluarga kami. Mulai dari tempat tinggal sekarang, tempat
tinggal saat masa pensiun nanti tiba, pendidikan akademik dan non akademik
untuk buah hati kami kelak, bahkan sampai peningkatan kualitas diri sebagai
makhluk beragama juga bersosial. Semua sering
kami bicarakan dengan suasana santai, tanpa ambisi yang berlebihan. Dengan cara
inilah, paling tidak kami jadi bisa tahu tugas masing-masing dari kami harus
bagaimana untuk mewujudkan tujuan keluarga kecil kami.
Peta hidup ini bisa juga menjadi
rem atau pengingat kita disaat kita sedang diuji. Tidak bisa dipungkiri, bahwa
dalam hidup akan selalu ada ujiannya. Entah bersifat kesenangan, atau
kesulitan. Jadi karena kita sudah tahu ujungnya akan seperti apa, in syaa Allah
kita bisa lebih mudah menerima dan menjalankan ujian-ujian yang akan datang.
Ada
contoh menarik lain. Saya mempunyai teman (seumuran), yang selama hidupnya dan
sampai detik ini, dia tidak tahu tujuan hidupnya apa. Bahkan saat masalah besar
melanda, dia juga tidak tahu apa masalahnya dan kenapa masalah-masalah tersebut
bisa terjadi. Jadi otomatis dia pun tidak tahu harus menjalani hidup seperti apa dan bagaimana. Katanya “gue
mah let it flow aja”. Beruntung, dia dikelilingi oleh keluarga serta
teman-teman yang baik, yang selalu ada dan menolongnya saat dia bingung menghadapi ujian hidup.
Meskipun seringkali, nasihat itu tidak digubrisnya. Ya seperti yang saya katakan,
dia kan tidak tau apa masalahnya, jadi dia juga tidak tahu harus cari solusi yang bagaimana. Ada tidak di lingkungan kalian, orang-orang yang seperti
ini ?
Tapi
kembali lagi, bagaimana punya hidup yang tidak bertujuan ? Seperti travelling,
bagaimana kita bisa memutuskan akan naik kendaraan apa ke negara tujuan kita,
kalau negara tujuannya saja kita tidak tahu ?
Jadi
#memesonaitu bukanlah semata-mata tentang fisik yang sempurna, harta yang
berlimpah, seberapa tinggi akademik yang sudah kita raih, seberapa besar omset
perusahaan yang sudah kita hasilkan, seberapa banyak branded stuff yang sudah
kita miliki, seberapa sering kita travelling, seberapa banyak orang yang kenal
kita, dan lain sebagainya.
Seperti yang saya jelaskan di awal paragraf, #memesonaitu disaat kita sebagai wanita tau tujuan akhir hidup kita, tau kapasitas diri sendiri akan tujuan tersebut, berani memilah mana yang baik dilakukan dalam kehidupan beragama dan bersosial, dan istiqomah dalam menjalani segala ikhtiar untuk mencapai tujuan tersebut sesuai porsinya, tanpa ambisi yang berlebihan & tanpa ekspektasi yang terlalu tinggi.
Kalau menurut
kamu, apa arti #memesonaitu ?
Yuk
ikutan blog competition “Memesona Itu“ dengan cara, daftar di http://www.pancarkanpesona.com/memesonaitu?utm_source=blog%20puteri lalu submit blog link dan post cerita kalian sebelum 10
April 2017. Akan ada hadiah 2 kamera mirrorless untuk 2 orang, dan 5
voucher MAP sebesar IDR 1.000.000 serta 20 hampers menarik.
Klik disini untuk informasi lebih lanjut.
6 comments
to age with grace 😊
ReplyDeleteBased on what Uthie said above,#memesona itu diawali & affected by knowledge plus self & social awareness thus the degree of charm and grace might vary among people/age/culture. Apa yang kita ketahui berdampak pada apa yang kita pikirkan dan lakukan. A person can be visually breathtaking, another one can be stunning with wisdom words spoken or clever breakthroughs from a person's brilliant mind and people with athletic prowess always wowed us. Then again a grateful and humble person always has its own charm. All in all, one can learn to improve for the better
One person's charm is an inspiration to others, it could also be a lifesaver like a lighthouse in a stormy night 😊 keep sharing as sharing is caring ok
ReplyDeletebolehkah pertandingan ini turut disertai dari non-indonesia citizens? please let me know thank you!
ReplyDeletemenarik kak :)
ReplyDeletekeren kak :)
ReplyDeletebagu cantik ka, cuman saya mau kasih masukan ya ka..jangan ngambek he he.. tulisan artikelnya terlalu kecil, lebih baik agak diperbesar agar bacanya jelas, thanks ya
ReplyDelete